Tugas 6

Aplikasi Kontrol Kipas DC Menggunakan Sensor Suhu (acuan gambar halaman 427)


 Tugas 6

Sensor Suhu


a.Mengetahui pengertian sensor suhu
b.Mengetahui fungsi komponen yang akan digunakan
c.Membuat rangkaian aplikasi sensor suhu
d.Mengetahui prinsip kerja sensor suhu


[kembali}
A. Alat

- Baterai


     Baterai digunakan pada rangkaian ini berfungsi sebagai sumber energi listrik untuk menjalankan rangkaian.

  - Kipas DC 12V


 

    B. Bahan

- Resistor 220 ohm


Spesifikasi :

Resistance (Ohms)          : 220 V

Power (Watts)                     : 0,25 W, ¼ W

Tolerance                             : ± 5%

Packaging                           : Bulk

Composition                       : Carbon Film

Temperature Coefficient : 350ppm/°C

Lead Free Status               : Lead Free

RoHS Status                        : RoHs Complient

  - NTC 10 K

 

Spesifikasi :


Resistance pada 25DegC = 10 Ohm 

Max Steady State Current = 7A 

Approx.R @ Max.Cur =0.130 Ohm 

 Dissipation factor ()(mW/) = 32 

 Thermal time constant (s) = 150

   - Potensio 10K

  - Sensor LM358


Spesifikasi :

  • Integrated with two Op-Amps in a single package
  • Wide power supply Range
  1. Singe supply – 3V to 32V
  2. Dual supply – ±1.5V to ±16V
  • Low Supply current – 700uA
  • Single supply for two op-amps enables reliable operation
  • Short circuit protected outputs
  • Operating ambient temperature – 0˚C to 70˚C
  • Soldering pin temperature – 260 ˚C (for 10 seconds – prescribed)
  • Available packages: TO-99, CDIP, DSBGA, SOIC, PDIP,  DSBGA

 Konfigurasi Pin :


Pin Number

Pin Name

Description

1

OUTPUT1

Output of Op-Amp 1

2

INPUT1-

Inverting Input of Op-Amp 1

3

INPUT1+

Non-Inverting Input of Op-Amp 1

4

VEE, GND

Ground or Negative Supply Voltage

5

INPUT2+

Non-Inverting Input of Op-Amp 2

6

INPUT2-

Inverting Input of Op-Amp 2

7

OUTPUT2

Output of Op-Amp 2

8

VCC

Positive Supply Voltage

3. Dasar Teori;[kembali}

Resistor

Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya. Sebuah resistor biasanya terbuat dari bahan campuran Carbon. Namun tidak sedikit juga resistor yang terbuat dari kawat nikrom, sebuah kawat yang memiliki resistansi yang cukup tinggi dan tahan pada arus kuat. Contoh lain penggunaan kawat nikrom dapat dilihat pada elemen pemanas setrika. Jika elemen pemanas tersebut dibuka, maka terdapat seutas kawat spiral yang biasa disebut dengan kawat nikrom.

Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Dalam sejarah, kata ohm itu diambil dari nama salah seorang fisikawan hebat asal German bernama George Simon Ohm. Beliau juga yang mencetuskan keberadaan hukum ohm yang masih berlaku hingga sekarang.

Resistor berfungsi sebagai penghambat arus listrik. Jika ditinjau secara mikroskopik, unsur-unsur penyusun resistor memiliki sedikit sekali elektron bebas. Akibatnya pergerakan elektronya menjadi sangat lambat. Sehingga arus yang terukur pada multimeter akan menunjukan angka yang lebih rendah jika dibandingkan rangkaian listrik tanpa resistor.

Namun meskipun misalnya kita menyusun rangkaian listrik tanpa resistor, bukan berarti tidak ada hambatan listrik didalamnya. Karena setiap konduktor pasti memiliki nilai hambatan, meskipun relatif kecil. Namun dalam perhitungan matematis, biasanya kita abaikan nilai hambatan pada konduktor tersebut, dan kita anggap konduktor dalam kondisi ideal. Itu berarti besar resistansi konduktor adalah nol.

Simbol dari resistor merupakan sebagai berikut :


Cara Menghitung Nilai Resistor

Berdasarkan bentuknya dan proses pemasangannya pada PCB, Resistor terdiri 2 bentuk yaitu bentuk Komponen Axial/Radial dan Komponen Chip. Untuk bentuk Komponen Axial/Radial, nilai resistor diwakili oleh kode warna sehingga kita harus mengetahui cara membaca dan mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam warna tersebut sedangkan untuk komponen chip, nilainya diwakili oleh Kode tertentu sehingga lebih mudah dalam membacanya.

 - Berdasarkan Kode Warna

Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.

Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.

Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :


4 Gelang Warna


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.

 5 Gelang Warna



Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.

 

Contoh-contoh perhitungan lainnya :

Merah, Merah, Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi

Cara menghitung Toleransi :
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm

Untuk mempermudah menghafalkan warna di Resistor, kami memakai singkatan seperti berikut :

HI CO ME O KU JAU BI UNG A PU
(HItam, COklat, MErah, Orange, KUning. HiJAU, BIru, UNGu, Abu-abu, PUtih)

  - Berdasarkan Kode Angka

Membaca nilai Resistor yang berbentuk komponen Chip lebih mudah dari Komponen Axial, karena tidak menggunakan kode warna sebagai pengganti nilainya. Kode yang digunakan oleh Resistor yang berbentuk Komponen Chip menggunakan Kode Angka langsung jadi sangat mudah dibaca atau disebut dengan Body Code Resistor (Kode Tubuh Resistor)


Contoh :

Kode Angka yang tertulis di badan Komponen Chip Resistor adalah 4 7 3;

Contoh cara pembacaan dan cara menghitung nilai resistor berdasarkan kode angka adalah sebagai berikut :

Masukkan Angka ke-1 langsung = 4
Masukkan Angka ke-2 langsung = 7
Masukkan Jumlah nol dari Angka ke 3 = 000 (3 nol) atau kalikan dengan 10³
Maka nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 kilo Ohm (47 kOhm)

 

Contoh-contoh perhitungan lainnya :

222 → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm

103 → 10 * 10³ = 10.000 Ohm atau 10 Kilo Ohm

334 → 33 * 104 = 330.000 Ohm atau 330 Kilo Ohm

 

Ada juga yang memakai kode angka seperti dibawah ini :
(Tulisan R menandakan letaknya koma decimal)
4R7 = 4,7 Ohm
0R22 = 0,22 Ohm

Keterangan :

Ohm = Ω
Kilo Ohm = KΩ
Mega Ohm = MΩ
1.000 Ohm = 1 kilo Ohm (1 KΩ )
1.000.000 Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)
1.000 kilo Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)

 

Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM :

 


Dimana V adalah tegangan,  I adalah kuat arus, dan R adalah Hambatan

 

Potensiometer


Potensiometer adalah sebuah jenis resistor yang mengatur sebuah tahanan atau hambatan secara linier atau Komponen resistif tiga kawat yang bertindak sebagai pembagi tegangan yang menghasilkan sinyal output tegangan variabel kontinu yang sebanding dengan posisi fisik wiper di sepanjang trek.

Nama "potensiometer" adalah kombinasi dari kata-kata Potensi Perbedaan dan Pengukuran, yang berasal dari masa awal pengembangan elektronik.

Saat ini, potensiometer jauh lebih kecil dan jauh lebih akurat daripada resistansi variabel besar dan seperti kebanyakan komponen elektronik, ada banyak jenis dan nama mulai dari resistor variabel, preset, trimmer, rheostat, dan tentu saja variabel potensiometer.

Potensiometer

PRINSIP KERJA POTENSIOMETER

Potensio bekerja seperti resistor dengan semakin besar tahanan maka output (volt) semakin kecil, dan sebaliknya semakin kecil tahanan (ohm) maka output (volt) semakin besar.

Prinsip kerja Potensiometer
Ketika digunakan sebagai potensiometer, koneksi dibuat untuk kedua ujungnya serta penghapus, seperti yang ditunjukkan. Posisi penghapus kemudian memberikan sinyal output yang sesuai (pin 2) yang akan bervariasi antara level tegangan yang diterapkan ke satu ujung trek resistif (pin 1) dan yang di sisi lain (pin 3).

FUNGSI POTENSIOMETER

Potensiometer memiliki prinsip kerja yang bisa mengubah nilai dari sebuah hambatan secara linier yang dapat mempunyai banyak fungsi seperti :
  • Untuk mengatur sebuah volume mixer atau sound system.
  • Untuk membagi sebuah tegangan.
  • Untuk pengendali sebuah level sinyal.

JENIS-JENIS POTENSIOMETER

Potensio meter memiliki 3 jenis yang berbeda dan memiliki fungsi yang berbeda tetapi memiliki prinsip kerja yang sama, yaitu :

1.Potensiometer Putar
Potensiometer putar (tipe paling umum) memvariasikan nilai resistifnya sebagai hasil dari pergerakan sudut. Memutar kenop atau dial yang terpasang pada poros menyebabkan penyeka internal menyapu elemen resistif melengkung. 

Penggunaan potensiometer putar yang paling umum adalah pot kontrol volume. 

Potensiometer multi-putaran memungkinkan untuk rotasi poros lebih dari 360 derajat perjalanan mekanis dari satu ujung trek resistif ke yang lain. Pot multi-putaran lebih mahal, tetapi sangat stabil dengan presisi tinggi yang digunakan terutama untuk pemangkasan dan penyesuaian presisi. 

Dua potensiometer multi-putaran paling umum adalah 3-turn (1080 o ) dan 10-turn (3600 o ), tetapi pot 5-turn, 20-turn, dan 25-turn yang lebih tinggi tersedia dalam berbagai nilai ohmik.
 
2.Potensiometer slider
Potensiometer penggeser, atau pot geser, dirancang untuk mengubah nilai resistansi kontaknya dengan gerakan linier dan dengan demikian terdapat hubungan linier antara posisi kontak penggeser dan resistansi keluaran.

  Potensiometer slide terutama digunakan dalam berbagai peralatan audio profesional seperti mixer studio, fader, equalizer grafis, dan konsol kontrol nada audio yang memungkinkan pengguna untuk melihat dari posisi kenop kotak plastik atau pegangan jari pengaturan aktual slide. .

Salah satu kelemahan utama dari potensiometer slider adalah bahwa mereka memiliki slot terbuka yang panjang untuk memungkinkan roda penghapus bergerak bebas dan naik turun di sepanjang trek resistif. Slot terbuka ini membuat trek resistif di dalam rentan terhadap kontaminasi dari debu dan kotoran, atau oleh keringat dan minyak dari tangan pengguna. Penutup dan layar slotted felt dapat digunakan untuk meminimalkan efek kontaminasi trek resistif.

3.Potensiometer Preset dan Trimmer
Potensiometer preset atau trimmer adalah potensiometer tipe "set-and-forget" kecil yang memungkinkan penyesuaian yang sangat halus atau sesekali mudah dilakukan ke sirkuit, (misalnya untuk kalibrasi). Potensiometer preset putar satu putaran adalah versi mini dari resistor variabel standar yang dirancang untuk dipasang langsung pada papan sirkuit tercetak dan disesuaikan dengan menggunakan obeng berbilah kecil atau alat plastik serupa.

Secara umum, pot preset jalur karbon linier ini memiliki desain kerangka terbuka atau bentuk persegi tertutup yang setelah rangkaian disesuaikan dan pengaturan pabrik, kemudian dibiarkan pada pengaturan ini, hanya disesuaikan lagi jika beberapa perubahan terjadi pada pengaturan rangkaian.

Karena konstruksi terbuka, kerangka prasetel rentan terhadap degradasi mekanis dan listrik yang memengaruhi kinerja dan akurasi sehingga karenanya tidak cocok untuk penggunaan terus-menerus, dan karenanya, panci prasetel hanya diberi peringkat mekanis untuk beberapa ratus operasi. Namun, biaya rendah, ukuran kecil dan kesederhanaannya membuatnya populer dalam aplikasi rangkaian non-kritis.

Preset dapat disetel dari nilai minimum ke maksimum dalam satu putaran, tetapi untuk beberapa sirkuit atau peralatan, kisaran penyesuaian yang kecil ini mungkin terlalu kasar untuk memungkinkan penyesuaian yang sangat sensitif. Namun, resistor variabel multi-putaran, beroperasi dengan menggerakkan lengan penghapus menggunakan obeng kecil beberapa putaran, mulai dari 3 putaran hingga 20 putaran memungkinkan penyesuaian yang sangat baik.

Potensiometer trimmer atau "pot trim" adalah perangkat multi-putaran persegi panjang dengan trek linier yang dirancang untuk dipasang dan disolder langsung ke papan sirkuit baik melalui lubang atau sebagai permukaan-mount. Ini memberikan pemangkas baik sambungan listrik maupun pemasangan mekanis dan membungkus track di dalam wadah plastik untuk menghindari masalah debu dan kotoran selama penggunaan yang terkait dengan preset kerangka.

 

NTC

 

NTC (Negative TemperaturCoefisien) adalah resistor dengan koefisien temperatur negatif yang sangat tinggi. Termistor jenis ini dibuat dari oksida dari kelompok elemen transisi besi ( misalnya FE2O3, NiO CoO dan bahan NTC yang lain).

NTC (Negative Coefisien Temperature)

NTC (NEGATIVE COEFISIEN TEMPERATURE)

Oksida – oksida ini mempunyai resistivitas yang sangat tinggi dalam zat murni, tetapi bisa ditransformasikan kedalam semi konduktor dengan jalan menambahkan sedikit ion – ion lain yang valensinya berbeda. Harga nominal biasanya ditetapkan pada temperatur 25 oC. Perubahan resistansi yang diakibatkan oleh non linieritasnya ditunjukkan dalam bentuk diagram resistansi dengan temperatur, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.

NTC

  1. Bentuk fisik NTC
  2. Simbol NTC
  3. Grafik nilai tahanan NTC akibat suhu

Karakteristik NTC (Negative Coefisien Temperature)

Bilamana memungkinkan untuk menemukan termistor NTC untuk memenuhi seluruh harga NTC yang dibutuhkan, kadang – kadang jauh lebih ekonomis bila beberapa NTC digabung atau diadaptasikan harga-harga resistansi yang sudah ada dalam rangkaian dengan salah satu atau lebih termistor NTC yang kita punyai.

Kadang-kadang, dengan menambah resistor seri dan paralel dengan NTC, dan kita bisa memperoleh harga termistor NTC standart yang kita perlukan. Seandainya tidak bisa maka kita perlu mencari type termistor NTC khusus yang kita butuhkan.

Jadi seandainya dari seluruh kombinasi resistor yang telah kita lakukan kita tidak mendapat harga NTC standart yang kita butuhkan, maka dalam hal ini kita perlu mencari NTC sesuai dengan spesifikasi yang kita butuhkan. Dalam suatu rangkaian dimana terdapat suatu NTC, maka rangkaian resistor tambahan seringkali banyak manfaatnya.

Contoh berikut ini akan menunjukkan dan menjelaskan suatu hasil kombinasi antara NTC dengan resistor biasa .Anggap saja sekarang kita sedang membutuhkan termistor NTC dengan harga yang berkisar antara 50Ω pada 30 oC dan 10 Ωpada 100 oC . Tentunya type standart yang mempunyai karakteristik demikian tidak terdapat dalam program kita . Sekalipun demikian , kita tak perlu cemas sebab masalah ini bisa kita atasi dengan satu buah NTC standart dan dua buah resistansi biasa .

Seandainya sekarang yang terdapat sebuah NTC dengan tahanan dingin sebesar 130 Ω, lalu coba kita pasang dengan kombinasi seri dan paralel dengan sebuah resistor biasa sebesar 6 dan resistor lain sebesar 95 , seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut.

Rangkaian Karakteristik DeviasiRangkaian Karakteristik Deviasi NTC

Dari kombinasi ini , kebutuhan kita akan resistansi pada temperatur 30 oC dan pada temperatur 100 oC akan bisa terpenuhi .

Untuk lebih jelasnya coba bandingkan gambar grafik NTC standart dengan kurva hasil kombinasi NTC standart dengan dua buah resistansi biasa pada gambar diatas.

Suatu adaptasi dari kombinasi ini harus dihitung pada setiap kejadian. Tentunya perlu diingat bahwa kombinasi dari koefisien temperatur akan selalu lebih kecil daripada yang tercantum untuk harga NTC itu sendiri bila dipasang sendirian, Kejadian ini bisa dilihat dengan nyata pada gambar dibawah.

Grafik resistansi fungsi temperaturGrafik resistansi fungsi temperatur

Dalam gambar diatas bisa kita lihat grafik dari perubahan resistansi akibat perubahan temperatur untuk berbagai harga dari kombinasi dalam seri dan paralel .

Gambar diatas merupakan grafik temperatur dengan resistansi dari hasil kombinasi seri – paralel sebuah NTC dengan resistor biasa. NTC pada dasarnya digunakan untuk pengaturan dan penggukuran. NTC dengan variasi resistansi yang sangat tinggi dalam daerah temperatur yang agak terbatas, pada dasarnya digunakan sebagai “Threshold detector“.

Rangkaian Aplikasi NTC

Pada gambar di bawah ini. diperlihatkan beberapa contoh pemakaian dari termistor tersebut.

NTC Untuk membatasi Arus Puncak Saat StartNTC Untuk membatasi Arus Puncak Saat Start

NTC sebagai Pengukur TemperaturNTC sebagai Pengukur Temperatur

Namun jangan menggunakan termistor – termistor dengan cara memasang paralel untuk mendapatkan disipasi panas yang lebih tinggi. Karena salah satu termistor bisa terpanasi dan mengalir padanya seluruh arus, sedangkan yang lain tetap dingin.

Jangan menggunakan termistor tanpa pelindung dalam cairan yang bisa mengalirkan arus listrik atau dalam gas – gas yang keras, sebab hal ini bisa merusak karakteristik termistor NTC.

Untuk penggukuran temperatur, janganlah menggunakan tegangan yang terlalu tinggi pada termistor NTC sebab ia bisa terlampau panas dan akibatnya hasil pembacaan tidak benar. Konstanta disipasi adalah suatu indikasi untuk pemakaian daya maksimun yang diperbolehkan untuk NTC.

Mengukur NTC

Mengukur NTC dengan multimeter bertujuan untuk mengetahui kondisi baik tidaknya NTC tersebut. NTC yang masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan adalah NTC yang dapat merspon perubahan suhu dengan memberikan perubahan resistansi pada kedua terminal NTC tersebut. Berikut cara mengukur NTC dengan multimeter

Mengukur NTC Dengan Multimeter

Cara Mengukur NTC Dengan Multimeter

  1. Atur atau posisikan multimeter sebagai Ohm meter
  2. Hubungkan kedua terminal NTC dengan probe multimeter
  3. Amati jarum atau display pada multimeter harus menunjuk suatu nilai resistansi sesuai nilai yang tertera pada NTC tersebut (misal 10 KOhm)
  4. Berikan perubahan suhu pada multimeter dengan benda panas seperti solder pada body NTC, amati perubahan resistansinya. NTC yang baik maka akan memberikan respon perubahan nilai resistansi yang ditunjukan multimeter akan turun kurang dari 10 KOhm hingga beberapa Ohm.

Apabila pada langkah 3 tersebut multimeter menunjuk pada 0 Ohm dengan kondisi pada suhu ruangan maka NTC tersebut rusak (short circuit) dan apabila multi meter tidak menunjuk atau jarum tidak bergerak maka NTC tersebut rusak dengan kondisi open circuit. Kemudian apabila pada langkah 4 multimeter tidak memberikan respon perubahan resistansi pada saat NTC diberikan perubahan suhu maka NTC rusak dan tidak layak pakai.

LM358


LM358 IC adalah kekuatan besar, rendah serta gampang dipakai dual channel op-amp IC. Ini dirancang serta diperkenalkan oleh semikonduktor nasional. Ini terdiri dari dua kompensasi internal, gain tinggi, op-amp independen. IC ini dirancang untuk khusus beroperasi dari catu daya tunggal melewati beberapa tegangan. IC LM358 terdapat dalam paket berkapasitas chip serta software op amp ini tergolong rangkaian op-amp konvensional, blok penguatan DC, serta amplifier transduser. LM358 IC adalah penguat operasional standar yang bagus serta amatlah tepat untuk kebutuhan Anda. Bisa menangani pasokan & sumber DC 3-32V sampai  20mA per saluran. Op-amp ini amatlah tepat, apabila Kamu ingin mengoperasikan dua op-amp terpisah untuk catu daya tunggal. Ini terdapat dalam paket DIP 8-pin

Pin Konfigurasi LM358 IC
lm358, lm358 pinout, lm358n pinout, lm358d, lm358 ic, lm358a, lm358 audio amplifier, lm358n op amp, lm358ap, lm358dt, lm358 vs lm741, lm358p, lm358 datasheet, lm358 circuits, lm358 vs lm386, lm358 equivalent, lm358 digikey, lm358 ltspice, lm358 amplifier, lm358 arduino, lm358 audio, lm358 applications, lm358 alternative, lm358 amazon, lm358 application circuits, lm358 amp circuit, lm358 as comparator, how does a lm358 work, lm358 breathing light, lm358 buffer, lm358 bandwidth, lm358 buy, lm358 based battery charger circuit, lm358 based ir sensor, lm358 board, lm358 breathing lamp, lm358 banlinhkien, lm358 based solar tracker, lm358 comparator circuit, lm358 chip, lm358 comparator, lm358 cmos operational amplifier, lm358 current source, lm358 current monitor, lm358 calculator, lm358 circuit diagram, lm358 circuits as an amplifier, ic lm358, ic lm358 pin diagram, ic lm358 datasheet,
Diagram pin LM358 IC terdiri dari 8 pin, di mana

Pin-1 dan pin-8 adalah o / p dari komparator
Pin-2 dan pin-6 adalah pembalik i / id
Pin-3 dan pin-5 adalah non inverting i / id
Pin-4 adalah terminal GND
Pin-8 adalah VCC +
LM358 IC Pin Configuration
LM358 IC Pin Configuration
Fitur LM358 IC
Fitur dari LM358 IC adalah

Ini terdiri dari dua op-amp internal dan frekuensi dikompensasi untuk gain kesatuan
Gain tegangan besar adalah 100 dB
Lebar pita lebar adalah 1MHz
Jangkauan pasokan listrik yang luas termasuk pasokan listrik tunggal dan ganda
Rentang catu daya tunggal adalah dari 3V ke 32V
Jangkauan pasokan listrik ganda adalah dari + atau -1.5V ke + atau -16V
Penyaluran arus pasokan sangat rendah, yaitu 500 μA
2mV tegangan rendah i / p offset
Mode umum rentang tegangan i / p terdiri dari ground
Tegangan catu daya dan diferensial i / p tegangan serupa
ayunan tegangan o / p besar.


Aplikasi LM358 IC

LM358 IC berbasis Sensor Sirkuit Gelap
Rangkaian IC LM358 sensor gelap ini digunakan untuk menguji resistor yang tergantung cahaya, dioda foto dan transistor foto. Tapi, Anda perlu mengubah dioda foto dan transistor foto sebagai pengganti LDR. Rangkaian sensor gelap menggunakan LDR dan LM358 IC ditunjukkan di bawah ini. The komponen yang diperlukan untuk membangun sirkuit berikut ini LDR, LM358 IC, baterai 9V, resistor R1-330R, R2-1K, R3-10K, variabel resistor VR1-10K, transistor Q1-C547.
Sirkuit Sensor Gelap

Dalam rangkaian sensor gelap sederhana berikut. Jika Anda menghentikan cahaya jatuh pada resistor tergantung cahaya, maka segera LM358 IC menyalakan LED .

Ketika fotodioda ditempatkan di tempat LDR, maka ia segera bekerja. Tergantung pada tingkat cahaya di kamar Anda, Anda perlu menyesuaikan resistor variabel untuk menyesuaikan sensitivitas sirkuit.

Ketika sebuah transistor foto ditempatkan di tempat LDR, maka ia langsung berfungsi. Tergantung pada tingkat cahaya di kamar Anda, Anda perlu menyesuaikan resistor variabel untuk menyesuaikan sensitivitas sirkuit.

LM358 IC berbasis Shock Alarm Circuit

Sirkuit berikut adalah sirkuit alarm kejutan yang digunakan dari rumah ke mobil. Aplikasi utama dari sirkuit ini adalah mobil sebagai alarm anti pencurian. Di sirkuit ini, karena sensor kejut sensor piezoelektrik digunakan, yang harus diperbaiki pada pintu yang harus Anda jaga. Di sini, LM358 terhubung sebagai pemicu Schmitt pembalik. Tegangan ambang sirkuit dapat diatur oleh port1. Resistor R1 digunakan sebagai resistor umpan balik.

Baterai 3 volt digunakan sebagai catu daya di sirkuit di atas.
Sambungkan sensor dengan hati-hati ke permukaan, di mana pun Anda mengaturnya.
Itu selalu yang terbaik untuk mengatur sensor dekat ke pegangan tangan pintu
Mengatur resistor R2 untuk mendapatkan sensitivitas yang diperlukan.
Rancang sirkuit menggunakan komponen yang diperlukan pada papan bersama atau papan sirkuit cetak berkualitas baik .

Keuntungan dari LM358 IC

  • Dua penguat operasional dikompensasikan secara internal
  • Dua op amp op yang diimbangi secara internal
  • Menghilangkan kebutuhan pasokan ganda
  • Memungkinkan penginderaan langsung dekat dengan GND & VOUT
  • Cocok sekali dengan semua metode logika
  • Daya mengalir sesuai untuk pengoperasian baterai

4. Percobaan;[kembali}

 A. Prosedur Percobaan

1. Siapkan Alat dan Bahan yang akan digunakan dengan memilih dan mengambil dari library proteus.

 
 2. Letakkan semua alat dan bahan yang telah diambil ke dalam rangkaian 
3. Hubungkan rangkaian tersebut dengan benar
4. Jika telah dihubungkan dengan baik dan benar cobalah rangkaian tersebut
5. Apabila berhasil maka kipas dc akan berputar

  B. Rangkaian Simulasi
 
Foto Rangkaian

     Prinsip Kerja
 
Saat komponen NTC tidak dipanaskan dengan api, maka suhu disekitar NTC menjadi besar (> R1) sehingga tidak tegangan dan arus mengalir pada masukan pin 2 IC LM358 . Pin 2 yang mendapatkan tegangan kecil akan memperkecil tegangan keluarannya juga pada pin 1 (prinsip non-inverting) sehingga kipas DC tidak aktif.

Saat komponen NTC dipanaskan dengan api, maka suhu disekitar NTC menjadi kecil (< R1) sehingga terdapat tegangan dan arus mengalir pada masukan pin 2 IC LM358 . Pin 2 yang mendapatkan tegangan  akan memperbesar tegangan keluaran pada pin 1 (prinsip non-inverting) sehingga Kipas DC aktif.
 

5. Video;[kembali}


 

Link Download;[kembali}

Download Rangkaian

Download Video

Download HTML  

 

Download Datasheet LM358